Jumat, 04 Mei 2012

“Sholeh itu pantes (pantas/patut)!”

Pantes

“Sholeh itu pantes (pantas/patut)!” Ucap seorang kiyai dalam sebuah pengajian, beberapa bulan yang lalu, di pelataran Polres Kabupaten Tuban. “Pantesnya orang itu berbeda-beda. Pantesnya kiyai dengan pantesnya kapolres atau sampean beda. Kalau ada polisi seperti kiyai yang kerjaannya husnudhan, ya nggak pernah nangkap pencuri,” lanjutnya.
Kiyai itu menambahkan, bila kata sholeh diidentikan seperti kiyai, ya kasihan pak polisi, nanti nggak kebagian sholeh. “Kalau pantesnya bupati gimana?” Tanya kiyai itu di hadapan ribuan orang yang mendegarkan ceramahnya.
“Kalau ada bupati yang kerjaannya menghabiskan waktu untuk dzikir di masjid, itu namanya bukan bupati yang sholeh, tapi bupati koyok yok-yok-o. Mestinya yang namanya seorang pemimpin waktunya dihabiskan untuk melayani, mengatur, mengurusi rakyatnya,” jawabnya sendiri sembari disambut gelak tawa jamaahnya.
***
Beberapa potong ceramah di atas, saya kutip dari ceramah seorang kiyai nyentrik yang juga seorang budayawan asal Rembang, Jawa Tengah, di sebuah pengajian kebangsaan yang bertema “Menuju Pemilukada Kab. Tuban Tahun 2011 yang Aman dan Tertib. Dailah KH. Mustofa Bisri.
Dalam pengajian tersebut, kiyai yang biasa dipanggil Gus Mu itu, secara tidak sengaja membicarakan masalah kesholean khususnya kesholean seorang pemimpin. Katanya, terlalu banyak para mubaligh yang berbicara mengenai sholeh, tapi tak satu pun dari mereka memberikan penjelasan tentang apa itu sholeh dan tak jarang dari mereka tak tahu maknanya.
Karena itu, tambahnya, banyak dari kita salah paham memaknai kata sholeh, padahal sholeh secara sederhana dalam arti yang sebenarnya adalah pantes. “Pantes sesuai dengan kedudukan, profesi, atau pekerjaan yang kita geluti atau yang mampu kita lakukan. Sholeh Tak bisa disamakan atau didentikan seperti kiyai,” ujarnya.
Di akhir ceramahnya, kiyai yang menyebut dirinya adalah kiyai ceret itu berpesan kepada para jamaah dan ratusan polisi bahwa kesholehan setiap orang itu berbeda-beda, kalian nggak perlu bingung dan kakean neko-neko, apa yang pantes untuk dikerjakan ya itulah sholeh.
Begitulah sholeh menurut Gus Mus. Gus Mus mampu menyederhanakan makna kata sholeh cukup dengan satu kata yaitu pantes. Lalu, bagaimana sholeh menurut anda?[]wak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar